MAKALAH
PHYSICAL LAYER
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
Jaringan Komputer
Dosen Pengajar:
Farhat, ST.
Oleh :
10113155
|
Ade Suhandi
|
3KA42
|
11113371
|
Ariska Widyawati
|
3KA43
|
1A113523
|
Ita Rosita
|
3KA42
|
16113257
|
Nabila Amalina Ramadhani
|
3KA43
|
17113859
|
Riyan Purnama
|
3KA43
|
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkah, dan
ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ”Physical
Layer”.
Dalam penyusunan makalah,
penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak,
terutama Ibu Farhat, selaku dosen mata kuliah Jaringan Komputer. Penulis
ucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan, dan bantuannya. Semoga mendapatkan
balasan yang setimpal dari Tuhan YME.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna yang disebabkan karena keterbatasan
yang ada pada penulis, baik dalam materi, kemampuan, maupun teknik penyusunannya.
Penulis berharap,
semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi yang membutuhkan
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Tangerang, 3 April 2016
Kelompok 1
DAFTAR
ISI
DAFTAR
GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Physical
Layer atau Lapisan Fisik, ada di
antara data link layer dan media
transmisi. Tugas utamanya adalah menyediakan servis untuk data link layer. Salah satu servis yang disediakan oleh lapisan
fisik adalah membentuk sinyal yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk
bit 0 dan 1 dari data link layer.
Physical
Layer juga mengatur media
transmisi. Lapisan inilah yang menentukan aliran data dan jumlah saluran (logical channel) untuk mengirimkan data
yang datang dari sumber yang berbeda.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah, yaitu:
a.
Apa yang dimaksud dengan Physical Layer?
b.
Apa saja Media yang digunakan?
c.
Apa yang dimaksud dengan
Data Rate dan Bandwidth?
1.3. Tujuan dan Manfaat
Penulisan
Tujuan penulisan makalah
ini ditunjukkan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah Jaringan Komputer dan
sebagai tugas yang harus kami kerjakan.
Samping itu, manfaat
dari penulisan makalah ini adalah:
a.
Mengetahui pengertian Physical Layer.
b. Mengenal
beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputer-komputer atau
membuat sebuah jaringan.
c. Mengetahui
Data Rate dan Bandwidth.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Physical Layer
Physical Layer
(lapisan fisik) adalah lapisan terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan
dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan
hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter,
voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer
ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus
adapter (digunakan di storage area network).
2.1.1.
Fungsi
Physical Layer
Fungsi-fungsi yang terdapat pada lapisan fisik:
a.
Memindahkan bit antar devices.
b.
Spesifikasinya berupa voltase, wire, speed, pin pada kabel.
c.
Mengirim dan menerima bit.
d.
Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi.
e.
Representasi bit ini tergantung dari media dan protocol
yang digunakan:
·
Menggunakan frekuensi radio;
·
state transition, yaitu perubahan tegangan listrik dari rendah ke tinggi atau sebaliknya.
f.
Menentukan kebutuhan listrik, mekanisme, prosedural atau fungsional, mempertahankan dan
menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.
2.1.2.
Standar
Hardware
Lapisan
fisik bermain dengan hardware, maka dari itu diperlukan standar baku untuk
hardware agar physical layer dapat
menjalankan tugasnya.
Standar-standar
tersebut dibuat oleh :
1. The
International Organization for Standardization (ISO).
2. The
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
3. The
American National Standards Institute (ANSI).
4. The
International Telecommunication Union (ITU).
5. The
Electronics Industry Alliance/Telecommunications Industry Association
(EIA/TIA).
6. National
telecommunications authorities such as the Federal Communication Commission
(FCC) in the USA.
2.1.3.
Keterkaitan
Physical Layer dengan Komponen
1) Karakteristik Interface Fisik dan Media
Lapisan fisik mendefinisikan karakteristik antarmuka antara
perangkat dan media transmisi. Hal ini juga mendefinisikan jenis media
transmisi.
2)
Representasi
Bit
Lapisan fisik data terdiri dari aliran bit (urutan 0 atau 1)
dengan tidak ada interpretasi. Bit yang akan dikirimkan harus dikodekan menjadi
sinyal listrik atau optik. Lapisan fisik mendefinisikan jenis pengkodean
(bagaimana 0 dan 1 berubah menjadi sinyal).
3)
Data
Rate
Tingkat jumlah bit transmisi yang dikirim setiap detik juga
ditentukan oleh lapisan fisik. Dengan kata lain, lapisan fisik mendefinisikan
bit durasi, berapa lama itu berlangsung.
4)
Sinkronisasi
Bit
Pengirim dan penerima tidak hanya harus menggunakan bit rate yang
sama, tetapi juga harus disinkronkan pada bit rate. Dengan kata lain, jam
pengirim dan penerima harus disinkronkan.
5)
Konfigurasi
Line
Lapisan fisik berkaitan dengan koneksi perangkat untuk media. Dalam
konfigurasi point-to-point, dua
perangkat yang terhubung melalui link khusus. Dalam konfigurasi multipoint, link dibagi di antara
beberapa perangkat.
6)
Topologi
Fisik
Topologi fisik mendefinisikan bagaimana perangkat yang terhubung
untuk membuat jaringan. Perangkat dapat dihubungkan dengan menggunakan:
·
Topologi
Mesh, setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain;
·
topologi
Star, perangkat yang terhubung melalui perangkat pusat;
·
topologi
Ring, masing-masing perangkat terhubung perangkat berikutnya membentuk cincin;
·
topologi
Bus, setiap perangkat adalah link utama;
·
atau
topologi Hybrid, ini adalah kombinasi dari dua atau lebih topologi.
7) Modus Transmisi.
Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi antara dua
perangkat, yaitu simplex, half-duplex, atau full-duplex.
Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang
lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah. Dalam
modus half-duplex, dua perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada
waktu yang sama. Dalam modus full-duplex (atau hanya duplex), dua perangkat
dapat mengirim dan menerima pada waktu yang sama.
2.2. Media
Dalam menyusun sebuah jaringan
diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya. Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan
untuk menghubungkan komputer-komputer atau membuat sebuah jaringan.
2.2.1.
Media Transmisi Guide (Terpadu)
Media
transmisi guide adalah media yang mentransmisikan gelombang elektromagnetik
(data) dengan menggunakan konduktor fisik seperti serat optik atau kabel.
Jenis-jenis media guide transmision:
a.
Twisted
Pair Cable
Twisted
pair cable atau kabel pasangan berpilin, terdiri dari dua buah
konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan
interferensi elektromagnetik dari luar, seperti radiasi elektromagnetik dari
kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP)
dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted
Pair Cable, yaitu :
·
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel yang paling umum digunakan pada sebuah
LAN karena harganya paling murah diantara
yang lain, dan sangat mudah dalam instalasi.
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dililit.
Tujuan mengapa dililit adalah
terjadinya penghilangan medan
magnet yang mengganggu aliran data.
Konektor
kabel yang digunakan adalah
RJ-45. Kecepatan transfer data adalah berkisar antara 10-100 Mbps. Panjang kabel maksimum adalah 100
m, jika sebuah jaringan kabel UTP melebihi jarak maksimal
maka akan terjadi pelemahan signal data sehingga menyebabkan data tersebut rusak.
·
Kabel STP (Shielded Twisted Pair), merupakan salah satu jenis kabel yang
digunakan dalam jaringan komputer.
STP hampir sama dengan UTP, tetapi dia memiliki harga yang lebih mahal dibanding UTP, sebab terdapat beberapa komponen
pelindung yang tidak dimiliki
oleh UTP. Komponen pelindung ini
berfungsi sebagai pelindung kabel dari medan magnet yang mengganggu atau gangguan fisik lainnya.
Untuk kecepatan transmisi dan panjang kabel maksimal sama dengan UTP. Hanya saja
STP memiliki konektor yang berbeda, yaitu STP connector.
STP sudah jarang sekali dipakai
sebab jika dibandingkan dengan
UTP, STP lebih mahal dan kehandalannya tidak terlalu jauh dengan UTP.
b. Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah
suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak
digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena
kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi
dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Konektor
yang digunakan adalah BNC.
Ada beberapa jenis
kabel koaksial, yaitu thick coaxial cable
(mempunyai diameter besar) dan thin
coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel
koaksial:
·
Dapat digunakan untuk menyalurkan
informasi sampai dengan 900 kanal telepon.
·
Dapat ditanam di dalam tanah sehingga
biaya perawatan lebih rendah.
·
Karena menggunakan penutup isolasi, maka
kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan
kabel koaksial:
·
Mempunyai redaman yang relatif besar
sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang banyak repeater.
·
Jika kabel dipasang di atas tanah, rawan
terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
c.
Fiber
Optic
Fiber optic
adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Fiber optic adalah yang paling hebat dari kabel-kabel
yang lain. Memiliki kecepatan lebih dari 100 Mbps, bahkan sampai Gbps, dengan panjang maksimum bisa melebihi 3 km.
Berdasarkan mode transmisi yang digunakan, serat
optik terdiri atas Multimode Step Index,
Multimode Graded Index, dan Singlemode
Step Index.
Keuntungan fiber optik:
·
Lebih murah.
·
Bentuknya lebih ramping.
·
Kapasitas transmisi yang lebih besar.
·
Sedikit sinyal yang hilang.
·
Data diubah menjadi sinyal cahaya
sehingga lebih cepat.
·
Tenaga yang dibutuhkan sedikit.
·
Tidak mudah terbakar.
Kelemahan
fiber optik:
·
Biaya yang mahal untuk peralatannya.
·
Memerlukan konversi data listrik ke cahaya
dan sebaliknya yang rumit.
·
Memerlukan peralatan khusus dalam
prosedur pemakaian dan pemasangannya.
·
Untuk perbaikan yang kompleks,
membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
2.2.2.
Media Transmisi Unguide (Tidak Terpadu)
Unguided transmission media
atau media transmisi tidak terpadu adalah merupakan jaringan yang menggunakan
sistem gelombang.
Macam-macam sistem gelombang tersebut (wireless)
:
a. Gelombang
Mikro
Gelombang mikro (microwave)
merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan Gigahertz),
yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada
sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP), navigasi dan
radar pesawat, serta pemanas makanan (microwave).
Keuntungan gelombang mikro:
·
Akuisisi antar menara tidak begitu
dibutuhkan.
·
Dapat membawa jumlah data yang besar.
·
Biaya murah karena tiap tower antena
tidak memerlukan lahan yang luas.
Kelemahan gelombang mikro:
·
Rentan terhadap cuaca, seperti hujan.
·
Mudah terpengaruh, misal pesawat terbang
yang melintas di atasnya.
b. Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya
menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain.
Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Pada prinsipnya,
dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary
pada posisi yang tepat, dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit:
·
Lebih murah dibandingkan dengan
menggelar kabel antar benua.
·
Dapat menjangkau permukaan bumi yang
luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah.
·
Meningkatnya trafik telekomunikasi antar
benua, membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Kekurangan satelit:
·
Keterbatasan teknologi untuk penggunaan
antena satelit dengan ukuran yang besar.
·
Biaya investasi dan asuransi satelit
yang masih mahal.
·
Atmosphericlosses yang besar untuk
frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
c. Gelombang
Radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat
digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Frekuensi radio (RF) gelombang
mudah untuk menghasilkan, bisa menempuh jarak jauh, dan dapat menembus bangunan
dengan mudah, sehingga mereka banyak digunakan untuk komunikasi, baik indoor maupun outdoor.
Kelebihan gelombang radio:
·
Dapat mengirimkan isyarat dengan posisi
sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi
yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz.
·
Gelombang radio digunakan pada band VHF
dan UHF, yaitu 30 MHz sampai 1 GHz, termasuk radio FM dan UHF serta VHF
televisi.
·
Untuk komunikasi data digital digunakan
packet radio, dapat melewati laut, gurun, tandus, dan hutan belantara.
Kekurangan gelombang radio:
·
Mudah terganggu oleh keadaan cuaca.
·
Kualitas percakapan kurang bisa
diandalkan.
d. Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi
jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk
pengendalian jarak jauh, misalnya remote
control pada televisi serta alat elektronik lainnya.
Keuntungan inframerah:
·
Kebal terhadap interferensi radio dan
elekromagnetik.
·
Inframerah mudah dibuat dan murah.
·
Instalasi mudah.
·
Mudah dipindah-pindah (fleksibel).
·
Keamanan lebih tinggi daripada gelombang
radio.
Kelemahan inframerah:
·
Jarak terbatas.
·
Tidak dapat menembus benda padat,
seperti dinding.
·
Harus ada lintasan lurus dari pengirim
dan penerima.
·
Tidak dapat digunakan di luar ruangan
karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
2.2.3.
NIC (Network Interface Card)
NIC adalah hal yang paling
penting pada sebuah jaringan. NIC merupakan sebuah kartu yang dimasukkan ke
dalam komputer. Fungsi utama NIC adalah membuat frame dan meneruskan signal biner keluar komputer dan
meneruskannya ke kabel jaringan.
NIC adalah alat yang menentukan
apakah frame yang dipakai adalah ethernet, token ring, atau yang lainnya.
2.2.4.
Hub
Hub adalah alat distribusi pada
sebuah jaringan dan dipakai dalam membuat topologi Star. Ide membuat hub berawal dari munculnya alat yang bernama repeater.
Repeater berfungsi sebagai penguat signal transfer kabel yang terdiri dari
dua port, yaitu port masuk atau keluar. Dengan repeater maka
sebuah kabel UTP dapat melebihi jarak 100 m, yaitu dengan memasang repeater setiap kelipatan jarak 100 m. Kemudian
muncullah ide untuk membuat multiport
repater, yaitu repeater dengan banyak port. Dengan kemampuan
ini maka dimungkinkan untuk komputer menghubungkan dirinya dengan komputer lain
hanya dengan sebuah kabel yang terhubung ke multiport
repeater tersebut dan menciptakan sebuah topologi Star. Multiport
repeater inilah yang dinamakan dengan Hub.
Cara Kerja Hub
Jika sebuah data masuk pada sebuah port hub, maka data tersebut akan diteruskan ke semua port
secara broadcast.
Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu
akan disalin ke port-port yang lain di hub, atau dengan kata lain hub hanya
menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk
kerja jaringan akan lambat.
Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth
dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan
mendapat akses bandwith maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC
beroperasi atau digunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi
kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan.
2.2.5.
Switch
Switch hampir sama dengan hub, bahkan jika kita lihat secara kasat mata, maka bentuknya pun tidak jauh berbeda. Fungsinya
juga sama dengan hub, yaitu sebagai media distributor. Tetapi ada sebuah hal yang membuat switch
lebih ajaib dibandingkan hub, yaitu cara kerjanya yang
efisien. Ide membuat switch berawal dari munculnya alat yang bernama bridge.
Bridge hampir sama dengan repeater yang hanya memiliki 2 buah port, tetapi bridge lebih pintar dari repeater. Bridge
memiliki fungsi filter berdasarkan MAC address. Setelah itu, terciptalah switch yang merupakan multiport bridge. Jadi pada switch jika
sebuah data masuk pada sebuah port switch, maka dia akan melihat pengenal
yang disebut dengan frame. Setelah itu, dia akan mengecek alamat tujuan,
kemudian dia meneruskan data tersebut hanya pada port tujuan sehingga alur data
bisa lebih efisien.
Cara Kerja Switch
Ada dua
arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through
dan store and forward.
Switch cut-trough memiliki kelebihan di sisi
kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat
tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch
store and forward merupakan kebalikan
dari switch cut-through. Switch ini
menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan
untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch
untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak
menganggu jaringan.
Switch dengan
spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port-nya.
Jadi, berapapun jumlah komputer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.
2.3. Data Rate dan Bandwith
2.3.1.
Data Rate
Data adalah bahan, data, keterangan, catatan, fakta. Fakta, atau
bagian dari fakta yang mengandung arti. Rate adalah tarif dasar, ukuran, kapasitas,
kecepatan.
Sehingga Data Rate dapat
diartikan sebagai besarnya kapasitas transfer data dalam komunikasi data digital, biasanya dinyatakan dalam bps
atau bit per second.
Filesize
(ukuran file dalam komputer) biasanya disebut dengan nama KB KiloByte), MB
(MegaByte), dan GB (GigaByte). Dalam perhitungan ini (binary, tapi bukan
transfer data) menggunakan K (huruf kapital) adalah representasi dari 1024.
Contoh
perbandingannya:
·
1 KB = 1024 Bytes.
·
1 MB = 1024 KiloBytes.
·
1 GB = 1024 MegaBytes.
Untuk
data transfer biasanya diistilahkan dengan bits. Dalam bits rate, perbandingannya
seperti berikut ini:
·
1 kbps = 1.000 bits per second.
·
1 Mbps = 1.000.000 bits per second.
·
1 Gbps = 1.000.000.000 bist per second.
Contoh:
Ø Gigabit
Ethernet [1000Base-T] berarti dapat transfer data hingga 1000 Mbps (1 Gbps).
Ø 10Base-T
dapat melakukan transfer data 10 Mbps.
Ø SATA
II (SATA-300) untuk komunikasi Serial ATA sampai 3 Gbps.
bits and Bytes: 1 Byte = 8 bits; kbps* 0.1220703125
= KB/s.
Karena
ada 8 bits dalam Bytes, untuk memperoleh bits-rate (speed) dari Bytes, kita harus mengalikan total Bytes dengan angka
8.
Untuk
dapat nilai KB/s dari bit rates, kita harus membagi total bits dengan 8,
kemudian bagi dengan 1024.
Untuk
convert KB/s ke kbps (bit rates dari nilai Bytes) persamaannya adalah sebagai
berikut:
·
KiloBytes * 1024 = total Bytes.
·
total Bytes * 8 = bits.
·
bits/1000 = kilobits.
Contoh:
30
KB/s * 1024 = 30720 Bytes per second.
30720
Bytes per second * 8 = 245760 bits per second.
245760
bits per second (bps)/1000 = (approximately) 246 kbps (245.8 kb/s).
2.3.2.
Bandwidth
Bandwidth
dalam teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000
Hz , yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300Hz) dan
frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon ini.
2.3.2.1.
Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan
frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka
ini, bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal
frekuensi
tinggi dan sinyal
frekuensi
rendah. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz.
Sinyal suara
tipikal mempunyai bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai bandwidth sekitar
6 MHz.
Bandwidth (lebar pita) dalam ilmu komputer
adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu
telekomunikasi, dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik).
Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi
data, komunikasi digital, elektronik, dan lain-lain, adalah bandwidth yang
mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan Hertz (makna asli dari
istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bit rate daripada bits per second.
Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity
(kapasitas lebar pita) diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data
(tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien
dalam suatu periode tertentu.
Contohnya, 5 GB per bulan, yang artinya
besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5
GB. Jika bandwidth habis maka website
tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website, seperti gambar, video, suara,
dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bandwidth adalah kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang
dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik. Fungsi bandwidth adalah
untuk menghitung transaksi data. Semakin lebar bandwidth yang ada, tentu data yang
dilewatkan akan semakin besar.
2.3.2.2.
Digital Bandwidth
Digital Bandwidth adalah jumlah atau
volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam
satuan bits per second tanpa distorsi.
2.3.2.3.
Analog Bandwidth
Sedangkan analog bandwidth adalah
perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi
dalam sebuah rentang frekuensi yang
diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan
berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering
digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate, yaitu jumlah data
yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu
(pada umumnya dalam detik).
Jenis bandwidth ini biasanya
diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (Bytes
per second). Suatu modem yang bekerja pada 57600 bps mempunyai bandwidth dua
kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28800 bps.
Secara umum, koneksi dengan bandwidth
yang besar atau tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar, seperti
pengiriman gambar (images) dalam video presentation.
2.3.2.4.
Alokasi
Bandwidth
Alokasi atau reservasi bandwidth adalah
sebuah proses menentukan jatah bandwidth kepada pemakai dan aplikasi
dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap
berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut.
Hal ini memungkinkan penggunaan bandwidth
yang tersedia secara efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi
lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan,
sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar.
Besarnya saluran atau bandwidth akan
berdampak pada kecepatan transmisi.
Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki bandwidth kecil
lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki bandwidth yang besar.
Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk
aplikasi komputer yang
memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time,
seperti video conferencing.
Penggunaan bandwidth untuk LAN bergantung
pada tipe alat atau medium yang digunakan. Umumnya semakin tinggi bandwidth yang
ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya.
Sedangkan penggunaan bandwidth untuk
WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli
bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi bandwidth yang diinginkan,
semakin tinggi pula harganya. Sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan
infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan
umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi bandwidth. Video streaming dan Voice over IP (VoIP)
adalah beberapa contoh penggunaan teknologi baru yang turut mengonsumsi bandwidth dalam
jumlah besar.
Berikut
contoh perhitungan sistem kuota Bandwidth:
Asumsikan Anda
berlangganan pada suatu ISP dengan pola kuota. Misal Anda memperoleh kuota 1
GB/bulan dan asumsikan pula BW Anda full 384 kbps. Kuota tersebut Anda gunakan
untuk mendownload maksimal, maka akan diperoleh perhitungan kurang lebih
seperti ini:
1
GB * 8 = 8 GB = 8000000 kb
8000000
kb/384 kbps = 20833 sec
20833
sec/60 = 347.222 minutes
347.222
min/60 = 5.78 jam
Jadi dengan langganan
kuota 1 GB, maka dalam 5.78 jam kuota Anda akan habis, dan kelebihan pemakaian
kuota Anda akan dihitung per KB.
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Physical Layer merupakan lapisan pertama dari model
OSI yang bertanggung jawab atas perangkat interkoneksi fisik, berfungsi dalam
pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka
dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan, seperti
kabel, radio, dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan
listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan
pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media
transmisi, seperti kabel UTP/STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic.
Protocol pada physical layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar