TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM
NAMA : ITA ROSITA
KELAS :2KA42
NPM :1A113523
JURUSAN :SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PEMBAHASAN MATERI PERTEMUAN
KE-5&6
1.TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI
Secara
umum bentuk organisai terbagi menjadi 2
macam yaitu :
1.1.Organisasi
Formal
Menurut para penulis teori organisasi
klasik ,organisasi formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari
sekolompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan
dan kepemimpinan.Penyusunan organisasi ini sengaja di rencanakan dan
strukturnya harus jelas dan tegas serta memiliki tujuan agar tahu bagaimana
menjalankan organisasi untuk mencapainya.Tujuan organisasi ini akan menentukan
struktur organisasinya yaitu dengan menentukan
seluruh tugas pekerjaan,hubungan
antartugas,batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan
masing-masing tugas tersebut.
Contoh :Perseroan
terbatas(PT),Sekolah,Lembaga-Lembaga Pemerintah dll.
1.2.Organisasi
Informal
Adalah hubungan pribadi dalam organisasi yang
mempengaruhi putusan di dalam organisasi tersebut tetapi ditiadakan dari skema
formal dan tidak panggah dengan struktur formal organisasi.Organisasi informal
tumbuh karena berbagai faktor baik ekstern (pendidikan, umur, senioritas, jenis
kelamin, latar belakang
etnis dan kepribadian), maupun intern (jabatan, upah, jadwal kerja,
mobilitas, dan simbol status)
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal
dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk
menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat
eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi
organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan
terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi
organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
• Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan
secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi
rimbal balik
dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak.
Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga
tertentu.
• Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang
bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini
tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena
dapat
menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada
anggotanya. Sebagai
contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan
dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar
pembayaran gajinya.
2.SKEMA/STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur
organisasi merupakan perwujudan yang menetukan hubungan diantara fungsi-fungsi
dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota
organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya.Sikap ,pengalaman dan peranan
para anggota juga berhubungan dengan struktur organisasi.
Nilai-nilai
manajerial merupakan factor penting dalam penentuan strategi organisasi.para
manajer terutama manjer puncak(direktur) mempengaruhi strategi secara langsung
melalui referensi mereka.pemilihan strategi inilah yang akan mempengaruhi tipe
struktur yang digunakan dalam
organisasi.
FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN STRUKTUR ORGANISASI
Ø
Strategi. Struktur organisasi adalah
salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena
sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan
struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi
Ø
Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu
organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
Ø
Teknologi Organisasi. Teknologi
organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang
digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
Ø
Lingkungan. Lingkungan mencakup
seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri,
pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
Berikut ini akan dibahas tiga model
struktur organisasi yaitu:
2.1 Model Tradisional
Model struktur tradisional secara esensial
adalah piramid. Piramid dapat menunjukan suatu kombinasi hirarki berbagai modul
yang didasarkan pada konsep-konsep desain organisasi tradisional.
Masing-masing
tingkatan hirarkis menggambarkan
segmen struktur (satuan kerja, departemen, divisi, bagian, dan sebagainya) dan
hubungan-hubungan pekerjaan atasan-bawahan.
2.2 Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan manusiawi tidak
mengalami perubahan mendasar dalam struktur formalnya dibandingkan model
tradisional. Anggapan tentang kemampuan manusia tidak terlalu jauh berbeda
dari model tradisional, karena itu model hubungan manusia juga diterima
sebagai konsep spesialisasi rutinisasi dan pemisahan perencanaan dan
pelaksanaan sebagai karakteristik utama organisasi yang efektif.
Model
hubungan manusiawi secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu
bertindak persis segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut
struktur formalnya. Walaupun model hubungan manusiawi mengukapkan ketidak
sempurnaan tetapi struktur hubungan manusiawi tidak menyarankan struktur
hubungan manusiawi tidak menyarankan struktur formalnya dimodifikasi.model
ini meng”usul”kan bermacam-macam penyesuaian .
Teknik-teknik
dan perilaku structural “off line”:
|
|
Pertama,
dan yang paling penting adalah model hubungan manusiawi
"mempersilahnkan" para manajer untuk memperguanakan kemampuan
kepemimpinannya untuk mengurangi friksi-friksi dia antara orang-orang dan
jabatan-jabatan mereka dalam organisas, serta mengembangkan hubungan
kerjasama yang baik antara para anggota organisasi yang bertanggung jawab kepadanya.
Kedua,Pendekatan
hubungan manusiawi menyaranka manajer memanfaatkan organisasi informal dalam
departemennya yang menunjukan bahwa ia memberikan tanggapan koorperatif dan
bukannya mlah menentang.
Ketiga
, Pendekatan hubungan manusiawi ditunjukkan dengan
sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi atau
kewenangan departemen personalia, yang dirancang untuk melayani
kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota organisasi.
Secara ringkas,inti
konsep hubungan manusiawi tidak berurusan langsung dengan organisasi.struktur
diterima sebagi sesuatu pemberian yang sudah tertentu –suatu lingkungan
dimana didalamnya nampak sikap dan perilaku antar pribadi.model hubungan
manusiawi lebih dimaksudkan “sebagai
usaha penyediaan sejumlah teknik dan mekanisme bagi para manajer yang akan
membantu mereka dan para bawahannya unuk menyesuaikan diri dengan
batasan-batasan struktur yang ada daripada hanya sekedar menyediakan
prinsip-prinsip untuk mengarahkan perancangan struktur itu sendiri.
2.3 Model Sumber Daya Manusia
Model ini berpendapat bahwa “hakikatnya manusia mempunyai
kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif
daripada pekerjaan mereka sekarang,dan bahwa tugas manajer adalah
menciptaakan suatu lingkungan dimana mereka dapat meningkatan sumbangan
kapasitasnya pada organisasi.
Konsep model
sumber daya manusia ini mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik dalam maupun
di antara posisi-posisi yang berinteraksi.
Hal ini
mengharuskan anggota-anggota
organisasi mempunyai :
(1) Suatu
tujuan tingkat operasioanl yang telah disetujui bersama
(2) Jalur
untuk memperoleh sumber informasi vertical&horizontal yang relevan
(3) Kemampuan
untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan perilaku
yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efisien
Hubungan peranan atasan dan
bawahan tersebut telah digambarkan oleh Likert, dimana suatu organisasi yang
efektif sebagai sesuatu yang terbentuk dari kelompok yang saling mengkait,
dengan melalui bermacam-macam posisi”Pengkait-Hubungan”(link-pin).Struktur
organisasi lainnya yang segaris dengan implikasi sumber daya manusia dan
menganut rangkaian fungsional silang, Likert adalah tim proyek(proct team)
struktur ini biasa digunakan dalam organisasi yang mempunyai teknologi
tinggi. Bentuk organisasi tingkat tinggi yang dikembangkan terakhir atas
dasar model sumber daya manusia adalah struktur organisasi bentuk
kolega(collegial form). Struktur ini memberikan kesempatan bagi setiap
anggota untuk mengarahkan dan
memutuskan kegiatan-kegiatannya sendiri,tanggung jawabnya hanya pada berhasilnya tujuan yang ingin
dicapai.
|
3.3.CIRI-CIRI
ORGANISASI:
Dalam
sebuah organisasi terdapat ciri-ciri
tertentu yang berhubungan dengan pengertian
umum dari organisasi itu sendiri seperti berikut ini :
·
Organisasi adalah lembaga sosial
yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang
ditetapkan
·
Organisasi dikembangkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Oleh karena itu, organisasi adalah kreasi sosial
yang memerlukan aturan dan kooperasi.
·
Organisasi secara sadar
dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun. Kegiatan-kegiatan dibedakan menurut
berbagai pola yang logis. Koordinasi bagian-bagian tugas yang saling tergantung
ini memerlukan penugasan wewenang dan komunikasi.
·
Organisasi adalah instrumen sosial
yang mempunyai batasan-batasan yang secara relative dapat diidentifikasikan dan
keberadaannya mempunyai basis yang relative permanen
4.4DEFINISI BENTUK
ORGANISASI MENURUT PARA AHLI
Berikut ini
adalah definisi organisasi menurut para ahli:
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang
di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua o
orang atau lebih.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang
di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua o
orang atau lebih.
4. Organisasi menurut Prof Dr.
Sondang P. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
5. Organisai menurut Drs. Malayu S.P
Hasibuan
organisasi ialah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah
saja.
6. Organisasi menurut Stephen P.
Robbins
Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
7.Organisasi menurut Paul dan Thomas
Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disuse dalam kelompok –kelompok
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
5.5.HAL-HAL PENTING
YANG DIPERLUKAN DALAM MEMBENTUK SUATU ORGANISASI
Organisasi
akan berjalan dengan baik jika:
1. Waktu.
Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini
adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut
mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran
serta.
2.
Bilamana dalam kegiatan partisipasi
ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak
menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
3.
Subyek partisipasi hendaknya relevan
atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu
tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
4.
Partisipasi harus memiliki kemampuan
untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup
pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada,
maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
5.
Partisipasi harus memiliki kemampuan
untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama
atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif
atau berhasil.
6.
Para pihak yang bersangkutan bebas
di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.
7. Bila
partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan
kepada
kebebasan
dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau
gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini
didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Rentang Kendali adalah jumlah
bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh
seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam
pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan
kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Rentang Kendali diperlukan dalam
suatu organisasi karena adanya “limits factor(keterbatasan)” manusia, yaitu
keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
v
Keterbatasan waktu
bahwa pada saat yang bersamaan seorang
pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka
macam.
v Keterbatasan
pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengetahui
semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan
kepada bawahannya.
v Keterbatasan
kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan kemampuannya terbatas,
karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya.
v Keterbatasan
perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak dapat
memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya sehingga perlu diadakan
pembatasan jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya.
Ada dua kelompok faktor yang harus
diperhatikan dalam menentukan berapa sebaiknya jumlah pejabat bawahan yang
langsung dapat dipimpin dengan baik oleh seorang pejabat atasan tertentu :
Faktor Subyektif ialah faktor yang melekat
pada pejebatnya :
Ø
Kepandaian
Ø
Pengalaman
Ø
Kesehatan
Ø
Umur
Ø
Kejujuran
Ø
Keahlian
Ø
Kecakapan , dan lain-lain
Faktor Objektif ialah faktor yang berada di
luar pejabatnya :
Ø
Corak pekerjaan
Ø
Jarak antar para pejabat bawahan
Ø
Letak para pejabat bawahan
Ø
Stabil labilnya organisasi
Ø
Jumlah tugas pejabat
Ø
Waktu penyelesain pekerjaan
Pedoman
lainnya yang dapat dipakai untuk menemukan rentang kendali mencakup beberapa
factor yang berhubungan dengan situasi, bawahan, atasan, yang secara singkat
dapat ditunjukkan sebagai berikut :
1.
Factor-faktor
yang berhubungan dengan situasi. Rentang kendali dapat relative
melebar bila :
a.
Pekerjaan bersifat rutin.
b.
Operasi-operasi stabil.
c.
Pekerjaan bawahan sejenis.
d.
Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain.
e.
Prosedur-prosedur dibuat secara baik dan telah diformalisasi.
f.
Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
2.
Factor-faktor
yang berhubungan dengan bawahan. Rentang kendali dapat relative
melebar bila :
a.
Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu.
b.
Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat.
3.
Factor-faktor yang berhubungan
dengan atasan. Rentang kendali dapat relative melebar bila :
a.
Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi.
b.
Manajer menerima bentuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengawasannya.
c.
Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan
dilaksanakan.
d.
Manajer lebih mempunyai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat.
7.BENTUK-BENTUK ORGANISASI DENGAN KEBAIKAN DAN KEBURUKANNYA
ada
beberapa macam struktur organisasi, antara lain : struktur organisasi lini,
struktur organisasi lini dan staff, struktur organisasi fungsional, struktur
organisasi lini dan fungsional.
1.
Organisasi Lini
Struktur organisasi lini yang
diciptakan oleh Henry Fayol ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan
paling tua dalam organisasi. Struktur ini menggambarkan tekanan bahwa wewenang
organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau manajer atas yang di
terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Namun demikian
manajer-manajer departemen masih diberi kesempatan untuk membuat pengambilan
keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen puncak.
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
1. Kesatuan komando terjamin
sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan
2. Garis komando berjalan secara
tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan
3. Proses pengambilan keputusan
cepat
4. Karyawan yang memiliki
kecakapan yang tinggi serta rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang
rajin dan malas
5. Rasa solidaritas tingggi
|
1. Seluruh organisasi tergantung
pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh
organisasi akan terancam kehancuran
2. Adanya kecendrungan pimpinan
bertindak secara otokratis.
3. Kesempatan karyawan untuk
berkembang terbatas
|
2. Organisasi
Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu
organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana
yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh
F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak
mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan
tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang
berberda-beda
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
P 1.Pembidangan tugas-tugas jelas.
2.Spesialisasi
karyawan dapat dikembangkan dan digunakan
semaksimal mungkin.
3.Digunakannya
tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
|
K1.Karena
adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
2.
2.Karyawan lebih
mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
|
3.Organisasi
Lini dan Staff
Merupakan kombinasi dari organisasi Lini, asaz komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff,
dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan.
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
1. Dapat digunakan dalam
organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan
2. Terdapatnya pembagian tugas
antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adanya staf ahli.
3. Bakat yang berbeda yang
dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan menjadi suatu spesialisasi.
4. Prinsip penempatan orang yang
tepat pada posisi yang tepat pula.
5. Pengambilan keputusan dapat
cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih
dalam satu tangan
6. Koordinasi lebih baik karena
adanya pembagian tugas yang terperinci.
7. Semangat kerja bertambah besar
karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
|
1. Rasa solidaritas menjadi
berkurang karena karyawan tidak saling mengenal
2. Perintah-perintah jadi kabur
dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya
perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda
3. Kesatuan komando berkurang
4. Koordinasi kurang baik pada
tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
|
4.Organisasi
Lini Dan Fungsional
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya
pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional
yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
1. Solodaritas
tinggi
2.
Disiplin tinggi
3.
Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
4. Pekerjaan
– pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
|
1.Kurang
fleksibel dan tour of duty
2. Pejabat
fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang
3.Spesiaisasi
memberikan kejenuhan
|
REFERENSI:
Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000.
http://stevanusprasoe.blogspot.com/2014/10/teori-organisasi-umum-1.html
http://muzayyinahns.blogspot.com/2013/01/bentuk-struktur-organisasi-lini.html