Selasa, 04 April 2017

UU No.36 Tentang Telekomunikasi-Tugas Etika Dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi-

TUGAS ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI 

" UU No.36 Tentang Telekomunikasi"


  • Nama: Ita Rosita 
  • Kelas : 4KA42
  • NPM : 1A113523
UNIVERSITAS GUNADARMA


1.Penjelasan UU No.36 Tentang Telekomunikasi

Undang-undang Nomor 36 Tahun tentang Telekomunikasi, pembangunan dan penyelenggaraan telekomunikasi telah menunjukkan peningkatan peran penting dan strategis dalam menunjang dan mendorong kegiatan perekonomian, memantapkan pertahanan dan keamanan, mencerdaskan kehidupan bangsa, memperlancar kegiatan pemerintahan, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka wawasan nusantara, dan memantapkan ketahanan nasional serta meningkatkan hubungan antar bangsa. Perubahan lingkungan global dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat mendorong terjadinya perubahan mendasar, melahirkan lingkungan telekomunikasi yang baru, dan perubahan cara pandang dalam penyelenggaraan telekomunikasi, termasuk hasil konvergensi dengan teknologi informasi dan penyiaran sehingga dipandang perlu mengadakan penataan kembali penyelenggaraan telekomunikasi nasional.
2.Tujuan Penyelenggaraan Telekomunikasi
Tujuan penyelenggaraan telekomunikasi yang demikian dapat dicapai, antara lain, melalui reformasi telekomunikasi untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan telekomunikasi dalam rangka menghadapi globalisasi, mempersiapkan sektor telekomunikasi memasuki persaingan usaha yang sehat dan profesional dengan regulasi yang transparan, serta membuka lebih banyak kesempatan berusaha bagi pengusaha kecil dan menengah. Dalam pembuatan UU ini dibuat karena ada beberapa alasan,salah satunya adalah bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi dan untuk manjaga keamanan bagi para pengguna teknologi informasi.
Berikut adalah beberapa pengertian yang terdapat dalam UU No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi:
1.      Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik Iainnya;
2.      Alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi;
3.      Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi;
4.      Sarana dan prasarana tetekomunikasi adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan mendukung berfungsinya telekomunikasi;
5.      Pemancar radio adalah alat telekomunikasi yang menggunakan dan memancarkan gelombang radio;
6.      Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomunikasi;
7.      Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan bertelekomunikasi dengan menggunakan jaringan telekomunikasi;
8.      Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan negara;
9.      Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontrak;
10.  Pemakai adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang tidak berdasarkan kontrak;
11.  Pengguna adalah pelanggan dan pemakai;
12.  Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;
13.  Penyelenggaraan telekomunikasi khusus adalah penyelenggaraan telekomunikasi yang sifat, peruntukan, dan pengoperasiannya khusus;
14.  Interkoneksi adalah keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dan penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda;
15.  Menteri adalah Menteri yang ruang Iingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi.
Keterbatasan UU Telekomunikasi Dalam Mengatur Penggunaan Teknologi Informasi (UU ITE)
Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No 36 Tahun 1999, Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan/atau penerimaan dan setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
Dari definisi tersebut, maka kita simpulkan bahwa Internet dan segala fasilitas yang dimilikinya merupakan salah satu bentuk alat komunikasi karena dapat mengirimkan dan menerima setiap informasi dalam bentuk gambar, suara maupun film dengan sistem elektromagnetik.
Sumber : http://silvergrey23.blogspot.co.id/2012/04/uu-no36-tentang-telekomunikasi.html

Contoh Kasus :

VIVAnews - Pernahkah Anda menerima SMS spam berupa program promo kartu kredit atau promo sejenisnya? Jika ya, Anda tidak sendirian. Satu demi satu nomor pengguna seluler menjadi korban pengiriman SMS ilegal.
Mengapa ilegal? Karena jasa SMS broadcast ini belum memiliki sertifikasi dari pemerintah, sehingga belum dikaji apakah layak pakai atau tidak.

Mungkin tidak hanya sekali sehari, tetapi bisa lebih dari dua SMS penawaran kredit tanpa agunan (KTA) masuk ke inbox SMS Anda. Selain menawarkan KTA, pelanggan juga kerap diteror dengan SMS berita singkat dari penyelenggara konten (content provider) tertentu.

"Ini berpotensi melanggar UU No 36 tentang telekomunikasi. Ada peraturan menteri nomor 1 tahun 2009 yang masih berlaku," kata Gatot S Dewa Broto, kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, usai jumpa pers di Jakarta, Rabu, 30 Maret 2011.

"Di peraturan itu tertulis bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi dan penyelenggara konten (content provider) tidak boleh mengirimkan pesan spam pada pelanggan, apalagi berulang-ulang. Peraturan ini masih berlaku dan belum dicabut," jelas dia.

Ada sejumlah langkah yang ditempuh BRTI dan para operator seluler untuk meminimalisasi SMS spam, yaitu:
1. Memblokir SMS spam KTA, kartu kredit, dan sejenisnya dengan firewall di jaringan milik operator.

2. Mengkaji kembali metode SKA (sender keep all) dalam penetapan interkoneksi SMS. Metode ini memicu SMS gratis untuk menyebar SMS sampah lintas operator.

3. Berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengetahui dan menyampaikan masalah penyebaran SMS spam terkait penawaran KTA dan kartu kredit, yang umumnya dilakukan oleh bank-bank asing.

Namun, tiga langkah itu dinilai belum cukup. Saat hearing Kemenkominfo bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota parlemen meminta agar Bank Indonesia turut serta meminimalisasi dengan cara mengimbau secara internal, khususnya stakeholder atau bank-bank swasta, untuk mengurangi pengiriman SMS spam pada pelanggan.

"Sejak 21 Februari sampai satu bulan ke depan, kami diberi tenggat waktu untuk berkoordinasi, termasuk dengan pihak Bank Indonesia. Karena, seperti diketahui, SMS spam itu kebanyakan menawarkan produk mereka (perbankan)," ujar Gatot.

Sayang, setelah tenggat waktu yang diberikan, SMS spam masih merajalela. Bahkan, kini penyelenggara konten berita, juga berpotensi menjadi pelanggar. Penyelenggara telekomunikasi, dalam hal ini adalah operator, masih belum menyediakan nomor pengaduan konsumen khusus untuk SMS spam ini.

"Jika mereka (para operator) belum menyediakan, aduan silakan dikirimkan pada kami melalui BRTI. Nanti, di sela koordinasi dengan operator, kami akan tegur mereka. Sebab, ini sudah masuk ke ranah perlindungan konsumen, artinya ini juga berpotensi menyinggung ranah hukum," jelas Gatot.

Sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/212227-masih-terima-sms-spam-adukan-ke-brti

PENDAPAT :


Menurut saya kesimpulan, berkaitan dengan UU No. 36 tahun 1999  tentang telekomunikasi sangat menguntungkan karena dengan adanya  sarana telekomunikasi yang sekarang ini telah mendominasi ke seluruh penjuru dunia (menggunakan internet)  sehingga terbentuk sebuah jaringan yang saling terhubung satu sama lain dari satu negara ke negara lain tidak ada keterbatasan  jadi setiap orang dapat melakukan apapun seperti berbisnis  melalui internet ataupun media elektronik lainnya yang menjangkau keberbagai penjuru asalkan masih sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak melanggar hukum dan dengan adanya UU ini  dapat membuat masyarakat  mengerti tentang bagaimana cara menggunakan media telekomunikasi dan teknologi informasi yang benar agar tidak disalahgunakan kegunaannya oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Kini dalam penyelenggaraan telekomunikasi  sudah mempunyai undang-undang hukum yang berlaku. Jadi kita sebagai pengguna media elektronik harus berhati-hati dalam menggunakan teknologi informasi agar tidak terjerat hukum.

Senin, 25 April 2016

FENOMENA PERGESERAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASI TERHADAP PEMBELAJARAN

TUGAS BAHASA INDONESIA




NAMA         
ITA ROSITA
KELAS
3KA42
NPM
1A113523
   




2016








Fenomena Pergeseran Bahasa Indonesia di Era Global dan Implikasi Terhahadap Pembelajaran
1.Uraian Permasalahan
-Pergeseran Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Bahasa Indonesia adalah  bahasa  Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi .Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis.
Dalam perkembangan masyarakat modern saat ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih senang dan merasa lebih intelek untuk menggunakan bahasa asing. Hal tersebut memberikan dampak terhadap pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Bahasa Inggris yang telah menjadi raja sebagai bahasa internasional terkadang memberi dampak buruk pada perkembangan bahasa Indonesia. Kepopuleran bahasa Inggris menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat pemakaiannya.
Berbagai penyebab pergeseran pemakaian bahasa Indonesia, tidak hanya disebabkan oleh bahasa asing tetapi juga disebabkan oleh adanya interferensi bahasa daerah dan pengaruh bahasa gaul. Dewasa ini bahasa asing lebih sering digunakan daripada bahasa Indonesia hampir di semua sektor kehidupan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran, dan masih banyak contoh lain.


2.Implementasi  Bahasa Indonesia di Era Global
Dengan jumlah penduduk yang banyak mengakibatkan bahasa Indonesia sangat rentan terhadap pengaruh era globalisasi. Baik pengaruh secara positif maupun pengaruh negatif.

1.      Dampak positif

a.       Bahasa Indonesia mulai dikenal oleh dunia internasional.
 Terbukti ada beberapa Universitas di luar negeri yang mempunyai fakultas Sastra Bahasa Indonesia. Karena menurut mereka negeri kita ini adalah negeri yang subur dan kaya raya. Yang mempunyai bermacam-macam budaya, flora-fauna, serta potensi-potensi lainnya.

b.      Meningkatnya pengetahuan masyarakat internasional tentang bahasa Indonesia.
 Dengan perkembangan tekhnologi saat ini seperti TV penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar  dalam pembacaan berita misalnya yang disaksikan oleh masyarakat Indonesia.Masyarakat akan banyak mendengarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga akan mempengaruhi  berkembangnya bahasa Indonesia yang baik dan benar.

c.       Meningkatnya terjemahan buku-buku kedalam Bahasa Indonesia.

d.      Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia.
 Pertukarang informasi dari bahasa asing (terutama bahasa Inggris) mempunyai pengaruh terhadap bahasa Indonesia yang tidak dapat dibendung lagi. Contohnya information menjadi informasi.


2.      Dampak negatif

a.       Masyarakat  Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.  
 Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran serta  suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Misalnya pada kalangan remaja dengan adanya internet, anak-anak sekarang ini senang bermain jejaring sosial seperti facebook. Dengan adanya jejaring sosial seperti facebook terkadang melalui jejaring sosial tersebut anak-anak banyak mengggunakan bahasa gaul sehingga tidak lagi memperhatikan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b.      Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia. 
 Generasi muda cenderung untuk lebih menyukai sesuatu yang modern atau maju. Dengan masuknya budaya-budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik bagi sebagian besar generasi muda untuk dipelajari.

c. Bercampurnya Bahasa Indonesia dengan  bahasa-bahasa asing. 
 Banyak masyarakat  yang lebih bangga dan membangga-banggakan menggunakan bahasa negeri orang lain. Atau malah mencampur-campur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Hal ini sering terjadi di masyarakat. Baik  secara lisan maupun tulisan-tulisan di sms (sort messsage servis) dan di dunia maya (facebook, tweeter, dll).

d.      Memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
 Dengan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia kita akan semakin mudah untuk memahami dan memperkuat tutur kata yang sopan dalam berbahasa Indonesia. Secara singkat hal ini dapat meningkatkan rasa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar







e. Hilangnya budaya tradisional
 Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat hilangnya budaya anak-anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebih menyukai permainan berbasis online daripada bermain di lapangan. Permainan online yang digemari sering membuat anak lupa waktu dan tidak tertarik pada pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa mengontrol dan mengawasi anak supaya tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.

Peranan Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini:
jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri.
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu? Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya.


3.Kesimpulan
Saya sebagai generasi muda yang hidup di era globalisai ini tidak memungkiri bahwa dengan berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa indonesia namun sudah seharusnya kita melestarikan dan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar seperti menggunakan bahsa indonesia di kampus,mall,dilingkungan keluarga atau mungkin pada saat pergi keluar negeri sedikit gunakan bahasa indonesia agar negara lain pun menjadi tahu,hal ini mungkin terlihat sederhana tapi sangat berpengaruh besar bagi kelangsungan bahasa  kita,tugas kita sebagai genarasi penerus bangsa adalah membuat bahasa indonesia tetap diminati khususnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia harus terus dibina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini.Mulai sekarang marilah kita bersama-sama mencintai bahasa negara sendiri kalau bukan kita yg meletarikan dan menghargainya siapa lagi.

Minggu, 03 April 2016

PHISICAL LAYER(LAPISAN FISIK)

MAKALAH
PHYSICAL LAYER
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Jaringan Komputer
Dosen Pengajar:
Farhat, ST.
http://josephinejoe.files.wordpress.com/2012/09/logo_gunadarma-1.jpg
Oleh :
10113155
Ade Suhandi
3KA42
11113371
Ariska Widyawati
3KA43
1A113523
Ita Rosita
3KA42
16113257
Nabila Amalina Ramadhani
3KA43
17113859
Riyan Purnama
3KA43

JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA

2016

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkah, dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ”Physical Layer”.
Dalam penyusunan makalah, penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, terutama Ibu Farhat, selaku dosen mata kuliah Jaringan Komputer. Penulis ucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan, dan bantuannya. Semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan YME.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna yang disebabkan karena keterbatasan yang ada pada penulis, baik dalam materi, kemampuan,  maupun teknik penyusunannya.
Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi yang membutuhkan khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Tangerang, 3 April 2016

Kelompok 1

DAFTAR ISI



DAFTAR GAMBAR





BAB I PENDAHULUAN

 

1.1. Latar Belakang

Physical Layer atau Lapisan Fisik, ada di antara data link layer dan media transmisi. Tugas utamanya adalah menyediakan servis untuk data link layer. Salah satu servis yang disediakan oleh lapisan fisik adalah membentuk sinyal yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data link layer.
Physical Layer juga mengatur media transmisi. Lapisan inilah yang menentukan aliran data dan jumlah saluran (logical channel) untuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
a.       Apa yang dimaksud dengan Physical Layer?
b.      Apa saja Media yang digunakan?
c.       Apa yang dimaksud dengan Data Rate dan Bandwidth?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini ditunjukkan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah Jaringan Komputer dan sebagai tugas yang harus kami kerjakan.
Samping itu, manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
a.       Mengetahui pengertian Physical Layer.
b.      Mengenal beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputer-komputer atau membuat sebuah jaringan.
c.       Mengetahui Data Rate dan Bandwidth.


BAB II PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Physical Layer

Physical Layer (lapisan fisik) adalah lapisan terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter, voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network).
Gambar 1. Physical Layer

2.1.1.                Fungsi Physical Layer

Fungsi-fungsi yang terdapat pada lapisan fisik:
a.    Memindahkan bit antar devices.
b.    Spesifikasinya berupa voltase, wire, speed, pin pada kabel.
c.    Mengirim dan menerima bit.
d.   Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi.
e.    Representasi bit ini tergantung dari media dan protocol yang digunakan:
·         Menggunakan frekuensi radio;
·         state transition, yaitu perubahan tegangan listrik dari rendah ke tinggi atau sebaliknya.
f.     Menentukan kebutuhan listrik, mekanisme, prosedural atau fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.          

2.1.2.                Standar Hardware

Lapisan fisik bermain dengan hardware, maka dari itu diperlukan standar baku untuk hardware agar physical layer dapat menjalankan tugasnya.
Standar-standar tersebut dibuat oleh :
1.      The International Organization for Standardization (ISO).
2.      The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
3.      The American National Standards Institute (ANSI).
4.      The International Telecommunication Union (ITU).
5.      The Electronics Industry Alliance/Telecommunications Industry Association (EIA/TIA).
6.      National telecommunications authorities such as the Federal Communication Commission (FCC) in the USA.

2.1.3.                Keterkaitan Physical Layer dengan Komponen

1)    Karakteristik Interface Fisik dan Media
Lapisan fisik mendefinisikan karakteristik antarmuka antara perangkat dan media transmisi. Hal ini juga mendefinisikan jenis media transmisi.
2)    Representasi Bit
Lapisan fisik data terdiri dari aliran bit (urutan 0 atau 1) dengan tidak ada interpretasi. Bit yang akan dikirimkan harus dikodekan menjadi sinyal listrik atau optik. Lapisan fisik mendefinisikan jenis pengkodean (bagaimana 0 dan 1 berubah menjadi sinyal).
3)    Data Rate
Tingkat jumlah bit transmisi yang dikirim setiap detik juga ditentukan oleh lapisan fisik. Dengan kata lain, lapisan fisik mendefinisikan bit durasi, berapa lama itu berlangsung.
4)    Sinkronisasi Bit
Pengirim dan penerima tidak hanya harus menggunakan bit rate yang sama, tetapi juga harus disinkronkan pada bit rate. Dengan kata lain, jam pengirim dan penerima harus disinkronkan.
5)    Konfigurasi Line
Lapisan fisik berkaitan dengan koneksi perangkat untuk media. Dalam konfigurasi point-to-point, dua perangkat yang terhubung melalui link khusus. Dalam konfigurasi multipoint, link dibagi di antara beberapa perangkat.
6)    Topologi Fisik
Topologi fisik mendefinisikan bagaimana perangkat yang terhubung untuk membuat jaringan. Perangkat dapat dihubungkan dengan menggunakan:
·         Topologi Mesh, setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain;
·         topologi Star, perangkat yang terhubung melalui perangkat pusat;
·         topologi Ring, masing-masing perangkat terhubung perangkat berikutnya membentuk cincin;
·         topologi Bus, setiap perangkat adalah link utama;
·         atau topologi Hybrid, ini adalah kombinasi dari dua atau lebih topologi.

7)    Modus Transmisi.
Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi antara dua perangkat, yaitu simplex, half-duplex, atau full-duplex.
Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah. Dalam modus half-duplex, dua perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang sama. Dalam modus full-duplex (atau hanya duplex), dua perangkat dapat mengirim dan menerima pada waktu yang sama.

2.2. Media

Dalam menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya. Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputer-komputer atau membuat sebuah jaringan.

2.2.1.                Media Transmisi Guide (Terpadu)

Media transmisi guide adalah media yang mentransmisikan gelombang elektromagnetik (data) dengan menggunakan konduktor fisik seperti serat optik atau kabel.
Jenis-jenis media guide transmision:
a.    Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin, terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar, seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Gambar 2. Jenis Twisted Pair Cable
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
·         Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel yang paling umum digunakan pada sebuah LAN karena harganya paling murah diantara yang lain, dan sangat mudah dalam instalasi.
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dililit. Tujuan mengapa dililit adalah terjadinya penghilangan medan magnet yang mengganggu aliran data.
Konektor kabel yang digunakan adalah RJ-45. Kecepatan transfer data adalah berkisar antara 10-100 Mbps. Panjang kabel maksimum adalah 100 m, jika sebuah jaringan kabel UTP melebihi jarak maksimal maka akan terjadi pelemahan signal data sehingga menyebabkan data tersebut rusak.
Description: https://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image030.gif?w=774Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3qoAheASFEEh2-Zu3i-WprBAyioxx3av4wazIHsS9vrX8jbcuLXH7Ssnc3XV4Mme58rTKRmh0wWanPPj3Q4o5fBBi3zMb1cawzdjCs77ctUBY3K7vZrbJGNtSpOqkRyQCuqFv-cF5OSI/s1600/Kabel-UTP-Tipe-Straight-200x300.gif
Gambar 3. Kabel UTP cross dan straight
·         Kabel STP (Shielded Twisted Pair), merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer.
STP hampir sama dengan UTP, tetapi dia memiliki harga yang lebih mahal dibanding UTP, sebab terdapat beberapa komponen pelindung yang tidak dimiliki oleh UTP. Komponen pelindung ini berfungsi sebagai pelindung kabel dari medan magnet yang mengganggu atau gangguan fisik lainnya.
Untuk kecepatan transmisi dan panjang kabel maksimal sama dengan UTP. Hanya saja STP memiliki konektor yang berbeda, yaitu STP connector. STP sudah jarang sekali dipakai sebab jika dibandingkan dengan UTP, STP lebih mahal dan kehandalannya tidak terlalu jauh dengan UTP.
b.    Coaxial Cable
Gambar 4. Kabel Koaksial
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Konektor yang digunakan adalah BNC.
Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial:
·         Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon.
·         Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah.
·         Karena menggunakan penutup isolasi, maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.


Kelemahan kabel koaksial:
·         Mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang banyak repeater.
·         Jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
c.    Fiber Optic
Fiber optic adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Fiber optic adalah yang paling hebat dari kabel-kabel yang lain. Memiliki kecepatan lebih dari 100 Mbps, bahkan sampai Gbps, dengan panjang maksimum bisa melebihi 3 km.
Berdasarkan mode transmisi yang digunakan, serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan fiber optik:
·         Lebih murah.
·         Bentuknya lebih ramping.
·         Kapasitas transmisi yang lebih besar.
·         Sedikit sinyal yang hilang.
·         Data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat.
·         Tenaga yang dibutuhkan sedikit.
·         Tidak mudah terbakar.
Kelemahan fiber optik:
·         Biaya yang mahal untuk peralatannya.
·         Memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit.
·         Memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.
·         Untuk perbaikan yang kompleks, membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.

2.2.2.                Media Transmisi Unguide (Tidak Terpadu)

Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpadu adalah merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
Macam-macam sistem gelombang tersebut (wireless) :
a.    Gelombang Mikro
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzerE1FpivvxJcXewGcw0IRejYXt0veG7Bu18KCBgUVbd0QZZdPBgi5qixY5HsAnOUo2uvJcZS2Fnza1nz3IoYeNe9fIuVrbuh_NoDIt2bjJ0hLF59B9rKaJFd-8IQPDz5C0PSY6enLfU/s320/Microwave.jpg
Gambar 5. Gelombang Mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan Gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP), navigasi dan radar pesawat, serta pemanas makanan (microwave).
Keuntungan gelombang mikro:
·         Akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan.
·         Dapat membawa jumlah data yang besar.
·         Biaya murah karena tiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas.
Kelemahan gelombang mikro:
·         Rentan terhadap cuaca, seperti hujan.
·         Mudah terpengaruh, misal pesawat terbang yang melintas di atasnya.
b.    Satelit
Description: https://lh3.googleusercontent.com/lrXkT3Trl4dIvcU816lBgslbSlAJNnehQb06khP1jrZy4xch2OpY-cMtnGhn8qGrFHPwdBs34pLIglQS707nbvtFFhV-O2QhQXhTK-_P1mlhf8x-vC5vYU2Y1YrUKyYB-3w
Gambar 6. Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat, dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit:
·         Lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua.
·         Dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah.
·         Meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua, membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Kekurangan satelit:
·         Keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar.
·         Biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal.
·         Atmosphericlosses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
c.    Gelombang Radio
Gambar 7. Gelombang Radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Frekuensi radio (RF) gelombang mudah untuk menghasilkan, bisa menempuh jarak jauh, dan dapat menembus bangunan dengan mudah, sehingga mereka banyak digunakan untuk komunikasi, baik indoor maupun outdoor.
Kelebihan gelombang radio:
·         Dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz.
·         Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF, yaitu 30 MHz sampai 1 GHz, termasuk radio FM dan UHF serta VHF televisi.
·         Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio, dapat melewati laut, gurun, tandus, dan hutan belantara.
Kekurangan gelombang radio:
·         Mudah terganggu oleh keadaan cuaca.
·         Kualitas percakapan kurang bisa diandalkan.


d.   Inframerah
Description: http://persembahanku.files.wordpress.com/2007/06/berkas-rem.jpg
Gambar 8. Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk  komunikasi  jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya.
Keuntungan inframerah:
·         Kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik.
·         Inframerah mudah dibuat dan murah.
·         Instalasi mudah.
·         Mudah dipindah-pindah (fleksibel).
·         Keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio.
Kelemahan inframerah:
·         Jarak terbatas.
·         Tidak dapat menembus benda padat, seperti dinding.
·         Harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima.
·         Tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.


2.2.3.                NIC (Network Interface Card)

Gambar 9. NIC
NIC adalah hal yang paling penting pada sebuah jaringan. NIC merupakan sebuah kartu yang dimasukkan ke dalam komputer. Fungsi utama NIC adalah membuat frame dan meneruskan signal biner keluar komputer dan meneruskannya ke kabel jaringan. NIC adalah alat yang menentukan apakah frame yang dipakai adalah ethernet, token ring, atau yang lainnya.

2.2.4.                Hub

Gambar 10. Hub
Hub adalah alat distribusi pada sebuah jaringan dan dipakai dalam membuat topologi Star. Ide membuat hub berawal dari munculnya alat yang bernama repeater.
Repeater berfungsi sebagai penguat signal transfer kabel yang terdiri dari dua port, yaitu port masuk atau keluar. Dengan repeater maka sebuah kabel UTP dapat melebihi jarak 100 m, yaitu dengan memasang repeater setiap kelipatan jarak 100 m. Kemudian muncullah ide untuk membuat multiport repater, yaitu repeater dengan banyak port. Dengan kemampuan ini maka dimungkinkan untuk komputer menghubungkan dirinya dengan komputer lain hanya dengan sebuah kabel yang terhubung ke multiport repeater tersebut dan menciptakan sebuah topologi Star. Multiport repeater inilah yang dinamakan dengan Hub.
Cara Kerja Hub
Jika sebuah data masuk pada sebuah port hub, maka data tersebut akan diteruskan ke semua port secara broadcast.
Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di hub, atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.
Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau digunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan.

2.2.5.                Switch

Gambar 11. Switch
Switch hampir sama dengan hub, bahkan jika kita lihat secara kasat mata, maka bentuknya pun tidak jauh berbeda. Fungsinya juga sama dengan hub, yaitu sebagai media distributor. Tetapi ada sebuah hal yang membuat switch lebih ajaib dibandingkan hub, yaitu cara kerjanya yang efisien. Ide membuat switch berawal dari munculnya alat yang bernama bridge.
Gambar 12. Bridge
Bridge hampir sama dengan repeater yang hanya memiliki 2 buah port, tetapi bridge lebih pintar dari repeater. Bridge memiliki fungsi filter berdasarkan MAC address. Setelah itu, terciptalah switch yang merupakan multiport bridge. Jadi pada switch jika sebuah data masuk pada sebuah port switch, maka dia akan melihat pengenal yang disebut dengan frame. Setelah itu, dia akan mengecek alamat tujuan, kemudian dia meneruskan data tersebut hanya pada port tujuan sehingga alur data bisa lebih efisien.
Cara Kerja Switch
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.
Switch cut-trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak menganggu jaringan.
Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port-nya. Jadi, berapapun jumlah komputer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.


2.3. Data Rate dan Bandwith

2.3.1.                Data Rate

Data adalah bahan, data, keterangan, catatan, fakta. Fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti. Rate adalah tarif dasar, ukuran, kapasitas, kecepatan.
Sehingga Data Rate dapat diartikan sebagai besarnya kapasitas transfer data dalam komunikasi data digital, biasanya dinyatakan dalam bps atau bit per second.
Filesize (ukuran file dalam komputer) biasanya disebut dengan nama KB KiloByte), MB (MegaByte), dan GB (GigaByte). Dalam perhitungan ini (binary, tapi bukan transfer data) menggunakan K (huruf kapital) adalah representasi dari 1024.
Contoh perbandingannya:
·         1 KB = 1024 Bytes.
·         1 MB = 1024 KiloBytes.
·         1 GB = 1024 MegaBytes.
Untuk data transfer biasanya diistilahkan dengan bits. Dalam bits rate, perbandingannya seperti berikut ini:
·         1 kbps = 1.000 bits per second.
·         1 Mbps = 1.000.000 bits per second.
·         1 Gbps = 1.000.000.000 bist per second.
Contoh:
Ø  Gigabit Ethernet [1000Base-T] berarti dapat transfer data hingga 1000 Mbps (1 Gbps).
Ø  10Base-T dapat melakukan transfer data 10 Mbps.
Ø  SATA II (SATA-300) untuk komunikasi Serial ATA sampai 3 Gbps.
bits and Bytes: 1 Byte = 8 bits; kbps* 0.1220703125 = KB/s.
Karena ada 8 bits dalam Bytes, untuk memperoleh bits-rate (speed) dari Bytes, kita harus mengalikan total Bytes dengan angka 8.
Untuk dapat nilai KB/s dari bit rates, kita harus membagi total bits dengan 8, kemudian bagi dengan 1024.
Untuk convert KB/s ke kbps (bit rates dari nilai Bytes) persamaannya adalah sebagai berikut:
·         KiloBytes * 1024 = total Bytes.
·         total Bytes * 8 = bits.
·         bits/1000 = kilobits.
Contoh:
30 KB/s * 1024 = 30720 Bytes per second.
30720 Bytes per second * 8 = 245760 bits per second.
245760 bits per second (bps)/1000 = (approximately) 246 kbps (245.8 kb/s).

2.3.2.                Bandwidth

Bandwidth dalam teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000 Hz , yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon ini.

2.3.2.1.                    Pengertian Bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Sinyal suara tipikal mempunyai bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai bandwidth sekitar 6 MHz.
Bandwidth (lebar pita) dalam ilmu komputer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi, dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik, dan lain-lain, adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan Hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bit rate daripada bits per second.
Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebar pita) diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu.
Contohnya, 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB. Jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website, seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bandwidth adalah kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik. Fungsi bandwidth adalah untuk menghitung transaksi data. Semakin lebar bandwidth yang ada, tentu data yang dilewatkan akan semakin besar.

2.3.2.2.                    Digital Bandwidth

Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.

2.3.2.3.                    Analog Bandwidth

Sedangkan analog bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate, yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik).
Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (Bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57600 bps mempunyai bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28800 bps.
Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar atau tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar, seperti pengiriman gambar (images) dalam video presentation.
2.3.2.4.                    Alokasi Bandwidth
Alokasi atau reservasi bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar.
Besarnya saluran atau bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti video conferencing.
Penggunaan bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang digunakan. Umumnya semakin tinggi bandwidth yang ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya.
Sedangkan penggunaan bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. Sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi bandwidth. Video streaming dan Voice over IP (VoIP) adalah beberapa contoh penggunaan teknologi baru yang turut mengonsumsi bandwidth dalam jumlah besar.
Gambar 13. Bandwidth
Berikut contoh perhitungan sistem kuota Bandwidth:
Asumsikan Anda berlangganan pada suatu ISP dengan pola kuota. Misal Anda memperoleh kuota 1 GB/bulan dan asumsikan pula BW Anda full 384 kbps. Kuota tersebut Anda gunakan untuk mendownload maksimal, maka akan diperoleh perhitungan kurang lebih seperti ini:
1 GB * 8 = 8 GB = 8000000 kb
8000000 kb/384 kbps = 20833 sec
20833 sec/60 = 347.222 minutes
347.222 min/60 = 5.78 jam
Jadi dengan langganan kuota 1 GB, maka dalam 5.78 jam kuota Anda akan habis, dan kelebihan pemakaian kuota Anda akan dihitung per KB.



BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan

Physical Layer merupakan lapisan pertama dari model OSI yang bertanggung jawab atas perangkat interkoneksi fisik, berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan, seperti kabel, radio, dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi, seperti kabel UTP/STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada physical layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.