Senin, 11 November 2013

Algoritma Dan Pemrograman 1C


PRAGMATIK


ITA ROSITA

1KA43 / 1A113523



Pragmatik Dalam Bahasa Pemrograman

1.1  Definisi
PRAGMATIK adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi.
  Menurut Leech (1993), pragmatik adalah studi mengenai makna ujaran dalam situasi tertentu. Sementara Levinson (dalam Siregar 2002) men definisikan pragmatik mengenai relasi antar bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa. Dengan demikian ini mengenai kemampuan pemakai bahasa dalam menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks secara tepat.

1.2   fungsi pragmatik
      Fungsi pragmatik adalah Menguraikan derajat dengan suatu bahasa pemrograman kepada model perhitungan dalam fungsi dan kegunaannya masing-masing, dengan kemudahan implementasi, efisiensi atau efektifitas aplikasi, metodelogi pemograman yang terdapat di dalamnya.
1.3   hubungan pragmatik dengan bahasa pemrograman
Pragmatik berhubungan dengan kemudahan implementasi dan efisiensi. Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam mengontrol variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer, maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam mengontrol variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer, maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi






1.4 contoh pragmatik dalam bahasa pemrograman

void main()
{int bil_x;float bil_y;clrscr();cout << “Input bilangan bulat         :”;cin >> bil_x;cout << “Input bilangan Pecahan   :”;cin >> bil_y;cout << “Bilangan Bulat              =” << bil_x << ‘\n’;cout << “Bilangan Pecahan   =:” << bil_y << ‘\n’;}
1.4   aplikasi penggunaan pragmatic

  • Untuk Pemanfaatan dan Alokasi memori yang tepat 
  • Untuk Kecepatan pemrosesan          
  • Pada bahasa pemograman JAVA atau C++

1.5   kelebihan penggunaan pragmatik

·         Heap & Pointer     a. free-space list     b. allocator     c. dealocator      d. garbage     e. danlling references     f. references count     g. garbage collection ·          Coroutines 
    a. Memisahkan simulation language dengan problem
    b. Menyediakan struktur kontrol yang lebih natural
    a. Memisahkan simulation language dengan problem     b. Menyediakan struktur kontrol yang lebih natural ·          Safety     a. Pemeriksaan penulisan nama variabel (konsistensi)     b. Pendeklarasian yang tepat      c. Fasilitas pengecekan yang mengurangi redundansi


 1.6SEJARAH PRAGMATIK

Munculnya istilah pragmatik dapat dihubungkan dengan seorang filsuf yang bernama Charles Morris(1938). Ia sebenarnya mengolah kembali pemikiran para filsuf pendahulunya seperti Locke dan Peirce mengenai semiotik (ilmu tanda dan lambang). Oleh Morris semiotik dibagi menjadi tiga cabang: sintaksis, semantik, dan pragmatik.
Sintaksis mempelajari hubungan formal antara tanda-tanda,semantik mempelajari hubungan antara tanda dengan obyek, dan pragmatik mengkaji hubungan antaratanda dengan penafsir. Tanda-tanda yang dimaksud di sini adalah tanda bahasa bukan tanda yang lain.
Perubahan linguistik di Amerika pada tahun 1970-an diilhami oleh karya filsuf-filsuf seperti : Austi (1962)dan Searle (1969), yang melimpahkan banyak perhatian pada bahasa. Teori mereka mengenai tindakujaran mempengaruhi perubahan linguistik dari pengkajian bentuk-bentuk bahasa (yang sudah mapandan merata pada tahun 1950-1960-an) ke arah fungsi-fungsi bahasa dan pemakaiannya dalamkomunikasi.

Di Indonesia konsep pragmatik baru diperkenalkan pertama kali dalam kurikulum bidang studi BahasaIndonesia (Kurikulum 1984) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bila dibandingkan dengan munculnya istilah pragmatik (1938) kita tampaknya jauh ketinggalan dari mereka.Yang penting adalah apa sebenarnya yang dimaksud dengan pragmatik dalam hubungannya dengankajian bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar